Efisiensi modul surya bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis sel PV yang digunakan, ukuran dan orientasi panel, dan seberapa banyak sinar matahari yang tersedia.Secara umum, panel surya paling efisien bila dipasang di area dengan paparan sinar matahari maksimum dan naungan minimal.
Modul surya biasanya dipasang di atap atau dalam susunan besar di tanah, dan dapat dihubungkan secara seri untuk menghasilkan output tegangan dan watt yang lebih tinggi.Mereka juga digunakan dalam aplikasi off-grid, seperti menyalakan rumah jarak jauh atau pompa air, dan perangkat portabel seperti pengisi daya bertenaga surya.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, modul surya memiliki beberapa kekurangan.Mereka bisa mahal untuk dipasang pada awalnya, dan mungkin memerlukan perawatan atau perbaikan seiring waktu.Selain itu, efisiensinya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu dan kondisi cuaca.Namun, seiring dengan peningkatan teknologi dan proses manufaktur, biaya dan efisiensi modul surya diperkirakan akan terus meningkat, menjadikannya pilihan yang semakin menarik untuk pembangkit energi terbarukan.
Selain modul surya, ada beberapa teknologi energi terbarukan lainnya yang semakin populer di seluruh dunia.Turbin angin, misalnya, mengubah energi kinetik angin menjadi listrik melalui penggunaan baling-baling berputar yang dihubungkan ke generator.Seperti modul surya, turbin angin dapat dipasang dalam susunan besar atau lebih kecil, unit individual, dan dapat digunakan untuk menggerakkan rumah, bisnis, dan bahkan seluruh komunitas.
Salah satu manfaat utama dari teknologi energi terbarukan adalah bahwa mereka menghasilkan sedikit atau tidak ada emisi gas rumah kaca, yang dapat membantu memerangi perubahan iklim dan mengurangi polusi udara.Selain itu, karena sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari berlimpah dan gratis, penggunaannya dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menyediakan sumber energi yang dapat diandalkan bagi masyarakat di seluruh dunia.